TUGAS MAGANG 1
MAKALAH LAPORAN MAGANG 1 OBSERVASI 2
Diajukan
Guna Memenuhi Tugas Magang 1
Nama
Kelompok:
1. Andhika
Puspita Siwi (13420171)
2. Rofiyani (13420008)
3. Angga
Jati K (13420152)
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas PGRI Semarang
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan “Laporan
Observasi 2 Magang 1”, di SMA 2 N Semarang. Laporan observasi 2 magang 1 ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Magang 1.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang ada relevansinya dengan makalah laporan ini sangat penulis harapkan. Kritik dan saran sekecil apapun akan penulis
perhatikan dan pertimbangkan guna penyempurnaan makalah berikutnya.
Pada kesempatan kali ini
kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutoyo selaku dosen
magang 1, guru pembimbing observasi kami di
SMA 2 N Semarang, dan seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan makalah laporan ini.
Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan nilai tambah kepada para pembaca.
Semarang, 03 Desember 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Universitas PGRI Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
salah satu misi utamanya adalah menyiapkan, mencetak tenaga pendidik yang mampu
dan mempunyai kompetensi untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu
komposisi kurikulum pendidikan untuk program S1, Universitas
PGRI Semarang menggunakan sistem Magang 1, 2 dan 3. Magang 1,2 dan 3 yang berupa
praktik pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi calon guru.
Magang 1 merupakan salah satu kegiatan
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan Universitas PGRI Semarang. Kegiatan Magang 1 meliputi observasi 1,2
dan 3. Dipandang dari sudut kurikulum, Magang merupakan mata kuliah
proses belajar mengajar yang djpersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. Magang sengaja dirancang untuk
mempersiapkan mahasiswa agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang
terpadu secara utuh, sehingga setelah mereka menjadi guru mereka dapat bertanggung
jawab secara professional atas tugas yang
diembannya. Setiap langkah dalam komponen
pelatihan tersebut mengacu pada teori yang telah dipelajari menuju kepada
praktek pelaksanaan tugas, atau berdasarkan efektivitas dan ketetapannya dalam
praktek. Seluruh kegiatan tersebut harus dilaksanakan
oleh mahasiswa. Magang 1 dilaksanakan
atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas PGRI Semarang dengan sekolah latihan yang ditunjuk.
Magang 1 yang diikuti berlokasi di SMA 2 N
Semarang yang diharapkan dapat
mengembangkan dan mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan terhadap
calon-calon tenaga pendidik.
1.2
Tujuan
Tujuan
diharapkan oleh mahasiswa melalui Magang
adalah sebagai berikut:
1.
Mengenal secara utuh
lingkungan fisik, sosial, administrasi, dan akademik sekolah tempat pengabdian
kelak.
2.
Menguasai berbagai
keterampilan mengajar.
3.
Dapat menerapkan
berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata.
4.
Mampu belajar dari
pengalaman mengikuti latihan.
1.3
Manfaat
Kegiatan
Setelah
melakukan observasi di SMA Negeri 2 Semarang diharapkan kita dapat menjadi pendidik yang bermutu di masa
yang akan datang. Manfaat Magang 1 secara umum yaitu
memberi bekal kepada mahasiswa agar memiliki kompetensi profesional, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Selain itu,
pelaksanaan Magang
diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait dalam Magang tersebut, seperti
mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1.
Manfaat Bagi
Mahasiswa
1.
Mendapatkan kesempatan
untuk mempraktekkan bekal yang diperoleh selama kuliah perkuliahan ditempat Magang.
2.
Mengetahui dan mengenal
secara langsung proses belajar mengajar di sekolah latihan.
3.
Mendewasakan cara
berpikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan,
perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2.
Manfaat Bagi Sekolah
1.
Meningkatkan kualitas
pendidikan.
2.
Memberikan masukan
kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru dalam perencanaan program
pendidikan yang akan datang.
3.
Mempererat kerjasama
antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang bersangkutan yang dapat
bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
3.
Manfaat Bagi Universitas PGRI Semarang
1.
Memperoleh masukan
tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitian.
2.
Memperluas dan
meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah-sekolah latihan.
3.
Memperoleh masukan tentang
perkembangan pelaksanaan Magang,
sehingga kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan
yang ada di lapangan.
1.4
Metode
dan Teknik Observasi
Adapun metode yang
digunakan penulis
dalam
penyusunan laporan Magang ini adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan Langsung
Magang ini
dilakukan oleh penulis di SMA Negeri 2 Semarang yang berlokasi di Jalan Sendangguwo Baru
No 1 Kecamatan Pedurungan, Semarang. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung tentang situasi dan kondisi lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah.
No 1 Kecamatan Pedurungan, Semarang. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung tentang situasi dan kondisi lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah.
2. Wawancara
Wawancara
penulis lakukan di tempat
yang sama yaitu SMA Negeri 2 Semarang yaitu pada hari Jumat, 21-22 November 2014 pukul 08.00 WIB sampai selesai dengan narasumber beberapa siswa
kelas 7, 8, dan 9, serta beberapa guru mata pejaranla, beserta pegawai/ karyawan sekolah.
BAB 2 PEMBAHASAN MASALAH
HASIL MAGANG 1 OBSERVASI 2
2.1 Paparan
Data
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Semarang
Alamat Sekolah :
Jl. Sendangguwo Baru No 1 Kecamatan Pedurungan,Semarang
Nomor Telepon :
024 6715994
2.2. Permasalahan
yang Berkaitan dengan Kegiatan Sekolah
2.2.1 Hubungan guru – guru (Narasumber Waka Humas)
Hubungan guru dengan guru di SMA N 2 Semarang cukup
baik dan berbasis kekeluargaan. Hal ini diwujudkan dengan dibentuknya “Kegiatan
Sosial Kekeluargaan” antarguru yang bertujuan untuk mempererat tali
kekekluargaan. Bentuk dari kegiatan ini misalnya, buka bersama, hahal bi halal,
dan wisata guru yang dilaksanakan beberapa tahun sekali (namun tidak pasti
setahun sekali). Bentuk sosial kekeluargan tersebut adalah apabila ada salah
satu guru atau karyawan yang mengalami musibah (misalnya ada anggota keluarga
dari seorang guru yang meninggal dunia) untuk semua, baik guru maupun karyawan
memberikan bantuan berupa uang yang diperoleh melalui potong gaji dan diberikan
kepada yang bersangkutan. Selain itu, secara sukarela guru dan karyawan
mendatangi rumah seorang guru yang salah satu anggota keluarga ada yang
meninggal dunia sebagai bentuk belasungkawa. Ada hal lain yang mencerminkan
hubungan guru dengan guru di SMA N 2 Semarang itu baik adalah apabila bertemu,
guru-guru saling menyapa dan bersalaman baik itu di ruang guru mupun saat
berpapasan. Adapun masalah yang terjadi antarguru biasanya pertentangan dan
perbedaan pendapat namun masih bersifat wajar, tidak sampai melebar dan
mengorbankan siswa.
2.2.2 Hubungan Guru – Siswa
Hubungan guru dengan siswa di SMA N 2 Semarang
relatif baik. Hal ini terbukti dengan adanya guru yang berada di depan gerbang
untuk menyambut kedatangan siswa saat masuk ke sekolah.Apabila ada siswa yang
bermasalah akan langsung ditangani oleh guru BK. Pada titik tertentu jika
masalah yang diperbuat oleh siswa tidak bisa ditoleransi lagi maka akan
diadakan rapat yang diikuti oleh guru, guru BK, dan wali kelas untuk memutuskan
bahwa siswa yang bersangkutan dipersilahkan mencari sekolah lain yang lebih
tepat. Namun pengambilan keputusan ini masih menyulitkan jika yang bermasalah
adalah siswa kelas XII yang sudah terdaftar sebagai peserta UN di pusat. Karena
apabila seorang siswa telah terdaftar di pusat sebagai peserta UN, maka siswa
tersebut tidak dapat berpindah sekolah. Biasanya yang memicu permasalahan siswa
adalah latar belakang keluarga, misalnya orangtuanya mau bercerai sehingga
mempengaruhi psikologi siswa dan dia akan melampiaskan dengan berperilaku
menyimpang. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa guru akan bersifat tegas
kepada siswanya yang melakukan pelanggaran guna memberikan efek jera kepada
siswanya dan mendidik siswanya untuk tidak mengulangi perbuatan yang melanggar
lagi.
2.2.3. Hubungan siswa – siswa
Kegiatan
siswa untuk mengembangkan kemampuan bakat dan minatnya yaitu sesuai dengan
bakat yang dipunyai siswa, antara lain kegiatan ekstra kulikuler yang diikuti
yaitu paskibra, basket, KIR, Cheers Leader, dan lain lain. Dari semua prestasi
yang diraih kegiatan ekstra kurikuler, paskibra yang paling menonjol diantara
yang lainya dengan salah satu anggota dapat mewakili SMAN 2 Semarang untuk menjadi petugas
upacara di Istana Negara. Keakraban siswa sesuai dengan tingkatan mereka
masing-masing. Keakraban mereka antara kelas X, XI, XII, tidak begitu
bersahabat, karena siswa senior merasa yang paling berpengalaman. Dari sekian
banyak siswa siswi SMAN 2 Semarang
perbedaan ekonomi ataupun yang memiliki keterbatasan fisik tidak mempengaruhi
hubungan antar siswa. Adapun konflik yang terjadi antar siswa yaitu meliputi
masalah pribadi antara lain: hubungan
dengan lawan jenis, dan permasalahan di masa lalu.
2.2.4
Hubungan guru-pegawai tata usaha
Hubungan antara guru
dengan pegawai kurang harmonis. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
sebagian besar merasa pelayanan dari TU kurang memuaskan, karena menurut mereka
tugas wewenang dan kewajiban Tata Usaha dilimpahkan kepada guru seperti:
penginputan data, penulisan raport, dan pengetikan soal.
2.2.5 Hubungan
sosial secara keseluruhan
Hubungan
social secara keseluruhan di SMA N 2 Semarang yang meliputi hubungan masyarakat dengan guru,
karyawan, siswa, dan pedagang kaki lima. Hubungan terjalin dengan baik dan
sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Walaupun masih ada satu atau dua kali
ada permasalahan tetap dimaklumi karena manusia tidak luput dari kesalahan.
Secara garis besar hubungan baik dan harmonis.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesan
3.1.1
Kesan Umum
Kesan umum yang kami dapatkan dalam Magang 1 observasi 2
sangat baik karna kami diijinkan untuk mewancarai atau memberi masukan maupun
pertanyaan yang telah kami siapkan.
3.1.2
Kendala
Kendala yang kami dapatkan biasanya adalah ketika sesi
wawancara kebanyakan para guru maupun karyawan sibuk dengan pekerjaan.
3.2
Saran
Berikut
ini saran yang disampaikan penulis untuk SMA Negeri 2 Semarang pada khususnya
adalah:
1. Meningkatkan pelayanan yang baik terhadap
publik.
2. Meningkatkan hubungan kerjasama
antar pihak sekolah.