Wednesday 7 June 2017

Etika masuk toilet, Kamar kecil, Kamar Mandi (Bidayatul Hidayah Karya Imam Al-Ghazali)



Kali ini kultum dilaksanakan pada pagi hari masuk puasa yang ke-12 membahas tentang "Etika masuk toilet, Kamar kecil, Kamar Mandi" (Bidayatul Hidayah Karya Imam Al-Ghazali)

Jika kita ingin masuk ke Toilet (baik untuk BAB atau keperluan lainnya), maka dahulukanlah kaki yang kiri dan ketika keluar darinya, dahulukanlah kaki yang kanan (begitu pula ketika masuk pada tempat-tempat yang kotor, dahulukanlah kaki yang kiri dan keluar dengan kaki yang kanan terlebih dahulu).

Ketika masuk toilet/kamar mandi tidak diperkenankan membawa benda yang bertulisan lafal Allah dan Rasulnya, tidak diperkenankan juga saat masuk tolilet dalam keadaan kepala terbuka/Tanpa tutup(untuk menghindari gangguan jin) dan tidak memakai alas kaki (untuk menghindari najis).

Ketika hendak masuk Toilet dianjurkan membaca doa: 

*باسم الله، أعوذ بالله من الرجس النجس، الخبيث المخبث، الشيطان الرجيم.*

*Bismillaahi, a'uudzubillahi minar-rijsin-najsi , al-khobiitsil mukhbitsi, as-syaitoonir rojiim*

Artinya:
"Dengan meyebut nama Allah  aku berlindung kepada Allah  dari kotoran yg najis, yg buruk dan memburukkan yaitu syaiton yg terkutuk".

Doa keluar toilet:

*غفرانك، الحمدلله الذي أذهب عني ما يؤذيني وأبقى في ما ينفعني*

*Ghufraanaka, Alhamdulillahilladzii adzhaba annii maa yu’dziinii wa abqaa fii maa yanfa’uni*

Artinya:
"Kami memohon ampunanmu, segala puji bagi Allah  dzat yg telah menghilangkan sesuatu yg menyakitkan dariku, dan menyisakan sesuatu yg memberikan manfaat padaku".

Anjuran di atas sering kita lalaikan, lupakan, seolah-olah anjuran tersebut merupakan amalan yang kecil dan biasa-biasa saja, namun betapa agungnya ketika anjuran itu di laksanakan dengan maksud meneladani Nabi Muhammad SAW.

Waliyyullah imam Al-Ghazali mengajak kita semua untuk meneladani Rasulullah SAW. disetiap gerak-gerik atau aktifitas kita setiap hari mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, Hal itu agar aktifitas kita setiap detik bernilai ibadah dan sesuai dengan jalan orang-orang yang diridoi Allah (para nabi, sahabat, tabiin dan para ulama), sehingga kita benar-benar menjadi orang yang cintai Allah dan rasul-nya serta mendapatkan ampunan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah: 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

*Mudah2an kita semua dapat meneladani Rasulullah SAW. (Mulai dari perkataan, sikap, tindakan dan sebagainha) dan dikumpulkan bersama beliau kelak Di Surga*

Wallahualam bisshowab.

Ustd. Marzuqi (Nunukan-Kaltar)

Tuesday 6 June 2017

Setan Yang Ada Disaku



Kultum dalam puasa ke-11 ini masih membahas "Etika Orang Bangun Tidur bag. 2" tentang Setan Yang Ada disaku.

Rasulullah SAW. bersabda sebagaimana disebutkan dalam _Syarh Maraaqi al-'Ubudiyyah 'Ala Matni Bidayati -al-Hidayah_ karya Syaikh Nawawi al-Jawi:

*أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ : يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ، عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيْلٌ فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْـقَظَ فَذَكَرَ اللهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، وَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْـبَحَ نَشِيْطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلاَّ أَصْـبَحَ خَبِـيْثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ*

Artinya:
"Setan akan mengikat ujung kepala salah satu diantara kalian di saat sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan akan dibisikkan, “malam masih panjang bagimu, maka tidurlah.” Jika ia bangun tidur, lalu mengingat Allah (berdoa), maka akan lepas ikatan yang pertama. Apabila dilanjutkan dg berwudhu, maka ikatan yang ke dua akan terlepas. Dan jika dilanjutkan dg melaksanakan shalat, maka ikatan yang ke 3 akan lepas, sehingga jiwa akan semangat, fresh. Jika tidak melakukan ketiga hal itu, niscaya jiwanya akan lemah, merasa malas" (HR Bukhari ).

Rasulullah SAW melalui Hadist diatas mengajarkan pada umatnya agar selalu berlindung dari godaan dan tipuan setan, mengajarkan bagaimana agar bisa diselamatkan dari tipu daya setan, dan bagaimana memulai aktifitas dengan penuh kesemangatan. Setan selalu menggunakan beragam cara untuk mengelabui manusia, mengajak Manusia untuk mengikuti jejaknya mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Oleh karena itu Rasulullah SAW. mengajarkan berdoa mulai pagi sampai pagi lagi.

Dewasa ini, seiring dengan berkembangnya teknolgi secara tidak sadar bahwa kita sering tertipu  oleh tipu daya setan. Tidak sedikit ditemukan di sekitar kita (bahkan diri kita sendiri) terutama di kalangan anak muda ketika selesai melaksanakan sholat, mendengarkan taushiyah, belajar ilmu dan lain sebagainya, kita/mereka lebih mengutamakan Chatingan, SMS, BBM, WA, LINE, FB, IG dll dari pada berdzikir setelah sholat, fokus mendengarkan ilmu, dan belajar. Bahkan ketika tidur pun tidak bisa terlepas dari HP, disaat bangun tidur bukan doa yg dibaca, akan tetapi membaca Chatingan yang masuk.

Maka tidak heran jika Para Mubaligh sering mengingatkan  kita dengan perkataannya :

*الشيطان الأن لايزال في جيبك.*
*Asy-Syaithon al-An LAA Yazaalu Fii Jaibik*
"Sekarang setan selalu berada di sakumu (HP)"

Bahkan sebagian ustadz mengatakan:

*كثيرا ما يتكلم الناس بأيديهم ويختم على أفواههم.*

"Sekarang banyak sekali dari kalangan orang berbicara dengan tangannya dan menutup lisannya" Yakni mereka lebih mengutamakan CHATINGAN dari pada ngobrol dg teman duduknya.

Meskipun HP tidak 100 persen menjadi hal yang negatif, namun berapa juta pemuda yang malas mau membaca Alquran demi mementingkan Chatingannya? berapa juta orang yang tidak semangat belajar Karena HP yang ia miliki? tidak mau berdzikir dan semacamnya.

*Mudah2an Allah selalu melindungi kita dari tipu daya setan serta membimbing kita kejalan yg diridai-Nya. Aamiin*

Ustd. Marzuqi, Nunukan-Kaltar 

Monday 5 June 2017

Ketaatan Kepada Allah



Untuk kultum Puasa ke-9 (setelah subuh) membahas tentang *Ketaatan kepada Allah*

Dalam kitab Bidyatul Hidayah di jelasakan bahwa perintah-perintah Allah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Fardhu dan Sunnah.

 Fardhu adalah sebagai Pokok atau Modal perniagaan yang dilaksanakan untuk memperoleh keselamatan. Sedangkan Sunnah adalah adalah keuntungan atau laba yang dilaksanakan untuk mendapatkan peningkatan darajat-darajat.

Perintah yang Fardhu adalah mencakup fardhu 'Ain (perintah Allah yang diwajibkan bagi setiap individu), sperti sholat, Zakat Fitrah, Zakat Mal bagi yang mampu, puasa Ramadhan dan haji bagi yang mampu. Sedangkan Fardhu Kifayah (Perintah Allah yang apabila dilaksanakan oleh sebagian orang, maka sebagian yang lain sudah gugur kewajibannya) sperti Melaksanakan sholat janazah.

Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsinya:

*قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: مَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ الْمُتَقَرِّبُوْنَ بِمِثْلِ أَدَاءِ مَا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِمْ، وَلاَ يَزَالُ الْعَبْدُ يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَلِسَانِهِ الَّذِيْ يَنْطِقُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا*.

Rasullullah SAW bersabda: “Allah SWT telah berfiman: Tidak ada suatu amal yang lebih cepat mendekatkan hamba-Ku kepada-Ku selain amal wajib yang telah Aku wajibkan atas mereka. Dan jika hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah (setelah ia melakukan segala yang fardhu), maka Aku akan mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku-lah pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku-lah penglihatannya yang dengannya ia melihat, Aku-lah lidahnya yang dengannya ia berbicara, dan Aku-lah tangannya yang dengannya ia menyentuh, dan Aku-lah kakinya yang dengannya ia melangkah"._  Dalam artian bahwa org tersebut akan dijaga oleh Allah dalam setiap langkah, ucapan, dan tindakannya. 

Dalam kitab tersebut dijelaskan, sekali-kali kita tidak akan mampu melaksanakan segala perintah-perintah Allah SWT. kecuali setelah kita mampu menjaga hati dan seluruh anggota badan dari kelalaian terhadap Allah, pada setiap detik waktu yang bergulir dan setiap tarikan dan hembusan nafas, mulai dari pagi hingga sore hari. 

Marilah kita sama-sama Muhasabah (introspeksi diri) agar dapat memperbaiki kekhilafan-kekhilafan yang lalu, dan tetap semangat dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan dan mengharap rida Allah SWT.
Dalam _Syarh Bidyatul Hidayah_ disebutkan, barang siapa yang mengamalkn dzikir dibawah ini dg Istiqomah, maka Allah akan menjaga/melindungi orang tersebut:

الله شاهدي، الله حاضري، الله مطلع علي.

*Allaahu Syaahidii, Allaahu Haadhirii, Allaahu Muth-Thli'un 'Alayya.*

Oleh : ust. Marzuqi
Ponpes Mutiara Bangsa
Nunukan Kaltara

Etika Bangun Tidur




Kultum Puasa ke 10 kali ini membahas tentang "Etika Bangun Tidur"

Ketika kita tidur di malam hari, maka usahakanlah bangun sebelum terbit fajar (untuk melaksanakan sholat malam yang akan disaksikan oleh malaikat malam), dan usahakanlah ketika bangun tidur, pertama kali yang kita ingat adalah Allah  baik dalam hati maupun lisan. Mengingat Allah dengan doa yg diajarkan oleh Rasulullah SAW.:

*الْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ.*

*أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْعُظْمَةُ وَالسُّلْطَانُ ِللهِ وَالْعِزَّةُ وَالْقُدْرَةُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مَحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.*

*أَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحَيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ. أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَبْعَثَنَا فِى هَذَا الْيَوْمِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ وَنَعُوْذُ بِكَ أَنْ نَجْتَرِحَ فِيْهِ سُوْأً أَوْنجْرِهِ إِلَى مُسْلِمٍ أَوْ يُجْرِهِ أَحَدٌ إِلَيْنَا*

*نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ.*
*Artinya:*
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kami kembali"

"kami memasuki pagi, sedang kekuasaan tetap hanyalah milik Allah, kemuliaan dan kekuasaan milik Allah pula, Tuhan semesta alam. Kami memasuki pagi dengan kesucian Islam dan dengan kalimat ikhlas (syahadat) serta dengan agama (yang dibawa) Nabi Muhammad SAW. Juga dengan agama Bapak kami Ibrahim dengan berserah diri, serta bukanlah kami termasuk golongan orang-orang musyrik"

"Ya Allah dengan-Mu lah kami memasuki pagi dan sore, dengan-Mu lah kami hidup dan mati dan kepada-Mu lah kami kembali. Ya Allah kami mohon bangkitkanlah kami di hari ini pada kebaikan. Dan kami berlindung kepadamu dari mengerjakan keburukan atau mempekerjakan orang islam pada keburukan dan dipekerjakan orang untuk keburukan".

"kami meminta kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan yang ada di dalamnya serta memohon perlindungan dari kejelekan hari ini dan kejelekan yang ada di dalamnya".

Kebiasaan kita setelah bangun tidur adalah memakai baju atau pakaian, oleh karenanya, niatkanlah saat kita memakai baju dengan niat melaksanakan perintah Allah yang berupa menutupi aurat (baik bagi laki-laki maupun perempuan) dan janganlah memakai baju dg niatan untuk dipamerkan kepada orang lain. 

*Mudah2n disetiap langkah dan gerak-gerik, hembusan nasaf, kita bisa meneladani Nabi Muhammad SAW. Sehingga kita dikumpulkan bersama beliau kelak di akhirat. Aamiin.*

Marzuqi, Nunukan, Kaltara.

Saturday 3 June 2017

Tingkatan Orang Mencari Ilmu

Kultum Ramadhan ke-8 oleh Ustadz Marzuki di Nunukan-Kalimantan Utara

Kultum kali ini membahas tentang "Tingkatan Orang Mencari Ilmu".
Orang mencari ilmu terbagi menjadi 3 golongan.

1. Orang mencari ilmu untuk dijadikan bekal menuju akhirat. 
Dia mencari ilmu semata-mata demi mendapatkan keridhaan Allah dan kebahagiaan Akhirat. Golongan ini termasuk golongan yang beruntung.

2. Orang Mencari Ilmu Untuk Dijadikan Sarana Bagi Kepentingan Kehidupan Dunia Yang Bersifat Sementara. 

Orang mencari ilmu untuk dijadikan sarana bagi kepentingan kehidupan dunia yang bersifat sementara, yakni untuk meraih kejayaan, kedudukan dan harta. Golongan ini sangat dikhawatirkan akhir hayatnya. Jika meninggal sebelum bertaubat, maka dikhawatirkan ia meninggal dunia dalam keadaan "Suul Khatimah" (akhir yang buruk) *_Naudzubillah_*. 
Akan tetapi jika ia bertaubat sebelum ajal menjemputnya, memperbaiki kesalahan di masa lalu, maka ia akan tergolong bersama orang yang beruntung.

3. Orang Mencari Ilmu Yang Dirinya Telah Dikuasai Oleh Setan 

Orang mencari ilmu yang dirinya telah dikuasai oleh setan. Ia menjadikan ilmunya sebagai sarana untuk memperbanyak harta, meraih kedudukan yg bisa ia bangga-baggakan, dan mengumpulkan banyak pengikut yang di manfaatkan. Ia menggunakan ilmunya demi meraih kesenangan duniawi. Meski demikian, ia menganggap bahwa dirinya mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Ia merasa Sebagai org yang alim (berilmu). Golongan ini adalah golongan orang-orang yang binasa, dan orang yg tertipu. 
Bahkan golong ketiga inilah yang sangat dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad dari pada Dajjal. Karena golongan ini lahirnya menampakkan kebaikan sedangkan batinnya buruk, menganggap dirinya lebih baik dari pada hamba-hamba Allah yang lain.

Marilah kita memperbaiki niat seblum melangkah, Karena niat yang benar akan menentukan hasil yang akan kita capai. Berkaitan dg ini, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى.

"Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya"

Saking pentingnya niat di awal setiap perbuatan, Imam Syafi'i mengatakan bahwa hadits ini adalah sepertiga dari ilmu, hadits ini mencakup  70 bab dari ilmu fiqih.

*Mudah2an Allah memberikan petunjuk bagi kita semua sehingga kita tetap berjalan di jalan yg diridoi Allah. Aamiin.*

Wallahualam bisshowab.

Susahnya Menjadi Misophonia

       Misophonia? Mungkin sudah banyak yang mengetahui apa itu Misophonia? Misophonia adalah sindrom sensitivitas suara. Maksudnya kondisi dimana seseorang merasa tidak suka dengan berlebihan ketika mendengar suara yang sangat bising atau saat sedang berada di dalam keramaian. Sejak kapan saya mengalami sindrom seperti ini juga tidak tahu. Yang pasti, bagi penderita misophonia pasti tau rasanya ketika ada suara berisik dan itu seperti sebuah teror bagi penderita. Tetapi mereka yang mengalami kondisi misophonia biasanya tidak terganggu dengan suara-suara tersebut jika suara itu mereka ciptakan sendiri. 
      Banyak wacana mengenai Misophonia. Bagi penderita misophonia mendengar suara-suara sekecil apapun sangat menganggu. Saya salah satu yang paling tidak bisa tahan dengan suara sekecil apapun ketika sedang butuh berfikir lebih banyak, seperti membaca, menulis. Mungkin sangat berbeda bagi yang tidak mengalami syndrome misophonia, mereka bisa belajar dengan didampingi musik keras-keras, tetapi tidak berlaku bagi saya, seperti yang pernah dikatakan Kafka: "Saya butuh kesendirian untuk tulisan saya, tidak seperti pertapa, karna itu tidak akan cukup. Tapi seperti orang mati". 
            Bagi saya, misophonia ini sangat menganggu, karna apa kadang ketika butuh waktu untuk berfikir lebih banyak suara-suara itu seperti ancaman bagi saya. Saya harus meredam emosi sendiri dalam-dalam. Typical misophonia ini tidak akan pernah mau bila diajak untuk kekerumunan lautan manusia. 
Bukan, bukan berarti typical misophonia tidak bisa bersosialisasi, mereka orang yang bersosialisasi, hanya saja mereka butuh berfikir dalam ketenangan. Saya sering bilang "Saya tipe yang kreatif, jadi saya butuh tempat berpikir.” Jika kalian kenal seseorang dengan syndrome misophonia ketika di diamkan, berarti ada dua kemungkinan, dia sedang berfikir, dan kemungkinan kedua dia sedang emosi tetapi sedang berusaha menahan emosinya. Dan dengan berangsur-angsur jika ide mereka sudah terselasaikan mereka akan kembali. Mereka hanya  butuh ketenangan dalam berfikir. Dan misophonia ini tidak suka banyak menegur ketika ketenangan diusik, mereka lebih suka diam.
Mungkin bagi yang mengalami syndrome misophonia bisa sharing mengenai cara mengatasi, supaya bisa berfikir dalam alunan melody. Karna sejauh ini didunia kedokteran belum diketahui penyebab dan obat untuk misophonia.

Thursday 1 June 2017

Orang-Orang Muttaqin Yang Dijanjikan Allah

Kultum Ramadhan malam ke-6 oleh ustadz Marzuki di Ponpes Nunukan-Kalimantan Utara

Pada  malam ini membahas tentang orang-orang Muttaqin yang dijanjikan surga oleh Allah. Surat Ali Imron Ayat 133-135 an.

وسارعوا إلى مغفرة من ربكم

1. Menafkahkan Hartanya
الذين ينفقو أموالهم في السراء والضراء
Yaitu org yg menafkahkan hartanya dijalan Allah, baik dalam keadaan lapang ataupun sempit. Berbuat baik pada sesamanya terutama kepada kerabatnya dg berbagai bentuk kebaikan (اتقوا النار ولو بشق تمرة).
Di mana fungsi sedekah ada dua, yaitu: (1) Membantu org yg membutuhkannya (2) Sedekah dalam keadaan lapang dan susah menunjukkan ketaqwaan seseorang.

2. Orang Yang Menahan Amarahnya
والكاظمين الغيظ
Yakni ketika iya marah pada seseorang ia menahannya meskipun ia mampu melawannya bukan karena ia lemah.

Rasulullah SAW bersabda:
ليس الشديد بالصراعة، لكن الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب.
Org yg berani itu bukan org yg langsung menerkam seseorg, akan tetapi org yg bisa mengendalikan dirinya. Dalam hadist lain dinyatakan :
وروى أحمد أن نحارثة بن قدامة السعدي قال يارسول الله، أوصيني، قال لا تغضب.

Cara mengobati orang marah
رواه أحمد وأبودود عن عطية بن سعد السعدي، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم،  إن الغضب من الشيطان وإن الشيطان هلق من النار ، وانما تطفأ النار بالماء، فإذا غضب أحدكم فليتوضأ.
وروى عبد الرزاق عن أبي هريرة أن النبي صلعم قال من كظم غيظا وهو يقدر على انفاذه، ملأ الله جوفه أمنا وإيمانا.

3. Pemaaf
والعافين عن الناس
Yakni orang yang memaafkan kesalahan org lain, memaafkan orang yang menyakiti dirinya meskipun ia mampu untuk membalasnya. Hal yg demikian adalah posisi seseorang yg kokoh pendiriannya, menunjukkan atas keluasan akal, pikiran dan kekuatan  pribadinya.
Seperti firman Allah:
وإذا غضبوا هم يغفرون.
روى الحاكم والطبراني عن أبي بن كعب أنرسول الله صلى الله عليه وسلم قال من سره أن يشرف له البنيان وترفع له الدرجات، فليعف عمن ظلمه ويعط من حرمه، ويصل من قطعه.
عن بن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله إذا كان يوم القيامة نادى مناد يقول أين العافون عن الناس؟ هلموا إلى ربكم وخذوا أجوركم،  وحق على كل امرئ مسلم إذا عفا أن يدخل الجنة.

4. Allah Mencintai Orang Muhsinin
والله يحب المحسنين.
Yakni dengan menghadapi org yg berbuat buruk dg kebaikan, baik dg memberikan kemanfaatan bagi mereka, atau menghilangkan kesusahan nya, artinya tdik membalas keburukan dg keburukandan jnlah derajat paling tinggi dari pad sebelumnya.

5. Orang Yang Berbuat Zholim
والذين إذا فعلوا فاحشة .
Yakni org yang berbuat zalim pada org lain atau pada Allah, seperti Zina, riba, mencuri, ghibah dll, atau pada dirinya seperti minum khamar dan lainnya, lalu ia ingat terhadap janji dan ancaman Allah, kemudian ia kembali bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha dengan penuh pengharapan Rahmat Allah. Selama dosanya bukan syirik kepada Allah.
Syaratnya Taubah
1. Tidak menetap dalam perbuatan tersebut.
2. Segera bertaubat.
3. Tidak berazam mengulangi lagi,
ومن يعمل سوءا أويظلم نفسه
الم يعلموا ان الله هو يقبل التوبة عن عبده.
Merekalah yg dijanjikan Allah dengan ampuan, selamat dr siksaan, dan akan medpatkan surga, di man di dalamnya terdapat kenikmatan yg abadi, kehilangan yg beragam.
وفيها ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولاخطر على قلب بشر.
Wallahualam bisshowab.

Monday 29 May 2017

Ketika Kritis Tak Lagi Penting Dalam Mahasiswa

       Pengalaman hari ini, entah harus sedih atau sedih banget. Saya disini sebagai mahasiswa tingkat akhir. Akan bercerita mengenai serba-serbi mahasiswa. Perlu digaris bawahi sebelum saya bercerita mengenai serba-serbi mahasiswa. Ini serba-serbi dilingkungan yang saya jalani. Entah harus sedih atau sedih banget. Ini benar-benar membuat dilemma.
        Didunia kampus bagi yang sudah mengenyam pendidikan kampus mungkin sudah biasa dengan cerita ini. Bagi yang belum masuk dunia kampus, saya cuma berpesan "Begitulah Dunia Mahasiswa". Dilingkungan perkampusan kalian akan menemui banyak sekali macam-macam jenis mahasiswa. Ada mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), ada mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). Kali ini saya tidak akan membahas itu, karna itu terlalu general. Saya akan bercerita kurang lebihnya spesifik dilingkungan saya. Menurut saya ini sangat menyedihkan. Bagaimana tidak?
Saya sebagai mahasiswa yang disiapkan sebagai pendidik untuk para generasi bangsa sangat meresa kecewa sekali. Saya sering berfikir seribu kali keheranan ketika saya berjumpa dengan sesama mahasiswa pendidik yang berfikir pasif. 
Ini kejadian tidak berapa lama dari saya menulis tulisan ini. Karna hati saya merasa sakit ketika mahasiswa sesama pendidik yang katanya harus dicetak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagaimana bisa seseorang yang disiapkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa mempunyai pemikiran pasif?
      Tidak heran sekarang banyak orang kemakan hoax. Saya sebagai calon pendidikpun sedih. Bagimana kualitas pendidikan dimasa yang akan datang jika calon pendidikpun tidak sudi untuk berfikir kritis dan aktif. Saya sedih ketika tidak sengaja saya mendapati teman sesama mahasiswa yang sedang berselancar didunia maya, diInstagram tepatnya. Disana ada gambar yang bertuliskan Ex-Gubernur DKI Jakarta yang katanya akan dapat gelar sebagai pahlawan. Kalau itu kebenaran bagi saya tidak masalah. Tetapi yang saya sedihkan bukan itu. Dia mengomelkan kenapa X-Gubernur yang seperti itu dapat gelar? sambil misuh-misuh (mencerca:Red). 
          Mendengar cercaan dia, membuat saya ingin berkomentar. Saya penasaran sekali kenapa dia mengomel tidak jelas. Saya paham benar jika dia tidak menyukai X-Gubernur tersebut. Tetapi bisakah logika tetap dijalankan? Benar, rasa ingin berkomentar saya sudah diubun-ubun. Saya langsung menanyakan, jika pak X-Gubernur dapat penghargaan kenapa? Lagian apa postingan tersebut bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya? sudah kroscek disemua media? Jangan cuma nyinyir gitu?. Disitu saya merasa sangat sedih mendengar jawabannya. Jawaban Seorang mahasiswa yang ikut dalam pergerakan eksternal, pergerakan yang mumpuni yang sudah pasti ada diseluruh kampus. Pergerakan yang alumninya sudah berdiri dilembaga-lembaga pemerintah, menjabat sebagai dewan dan menteri dalam pemerintahan, pergerakan yang sudah pasti seluruh mahasiswa dan para pejabat mengenal pergerakan itu. Ini sangat menyedihkan ketika saya tanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jawaban yang tidak sesuai dengan jabatan yang sedang disandang sebagai ketua sekaliber dalam pergerakan tersebut. Jawaban yang sangat miris sebagai calon pendidik. Dia menjawab "Untuk apa saya kroscek, saya bukan orang kritis yang harus kroscek sana sini". Bukan masalah orang kritis atau bukan, ini masalah kebenaran. Jika dia tidak kroscek kebenaran, dan dia klik dan share ke media social lainnya dan banyak orang yang mempunyai pemikiran seperti dia. Apa itu juga tidak membahayakan?. Dengan jawabannya saya tidak heran jika banyak hoax dan orang-orang sangat mudahnya kemakan  hoax. Yang saya tidak habis fikir, bagaimana ceritanya bisa menyandang sebagai ketua pergerakan? aah...itu hanya Tuhan dan pergerakan itu yang tahu. 
          Kalau dia bukan orang kritis, tidak seharusnya dia juga mengkritisi foto X-Gubernur tersebut. Mencerca itu bagian dari mengkritisi tetapi dengan model nyinyir. Ya, dari sini saya bisa mengambil banyak kesimpulan dengan adanya mahasiswa kemakan hoax yang akhirnya mahasiswa demo. 
          Budaya kritis, budaya baca inilah yang harus diterapkan dan dibangun. Jangan-jangan mahasiswa-mahasiswa yang ikut demo itu seringnya juga kemakan hoax. Dengan melihat gambar yang dibuat dengan Photoshop langsung percaya, dan melihat judul berita yang tanpa baca keseluruhan dari berita tersebut langsung di aminkan, aah... untuk baca saja sudah tidak sudi apalagi kroscek kebenaran dari portal media apa yang dibaca. FYI sih.. mahasiswa ketika bareng-bareng, berkelompok mereka berani teriak-teriak seperti pahlawan, tetapi perlu diingat ketika mereka menjadi individual mereka seperti hello kitty, yang tetap kalah ketika dosen menanyakan NPM.