Saturday 22 November 2014

Laporan Makalah Observasi SMA N 2 Semarang



MAKALAH LAPORAN OBSERVASI 1 MAGANG 1



Nama Kelompok:
1.     Andhika Puspita Siwi    (13420171)
2.     Rofiyani                         (13420008)
3.     Angga Jati K                  (13420152)


Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas PGRI Semarang
2014




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan “Laporan Observasi 1 Magang 1”, di sebuah SMA. Laporan observasi 1 magang 1 ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Magang 1.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang ada relevansinya dengan makalah laporan ini sangat penulis harapkan. Kritik dan saran sekecil apapun akan penulis perhatikan dan pertimbangkan guna penyempurnaan makalah berikutnya.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutoyo selaku dosen magang 1, guru pembimbing kami di SMA ketika observasi, dan seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan makalah laporan ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan memberikan nilai tambah kepada para pembaca.



Semarang, 24 November 2014

                                                                                                                    Penulis




 


BAB I
PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat ini sangat menunjang proses KBM yang akan dilaksanakan. Peran seorang guru dalam sebuah sekolah sangat penting. Untuk itu, seorang guru harus tahu benar bagaimana situasi dan kondisi sekolah tempat guru tersebut mengajar.
Kita sebagai calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam kesempatan ini observer dan teman-teman sekelompok ditempatkan di SMA Negeri 2 Semarang sebagai objek observasi dengan berberapa pertimbangan diantaranya, adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami untuk melakukan observasi.
Adapun waktu  dalam melakukan observasi tanggal 7 November 2014 sampai 3 Desember 2014, meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, tetapi tidak menjadi kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu sendiri.
Selanjutnya observer berusaha menuangkan hasil observasi tersebut dalam sebuah makalah laporan tertulis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Magang 1 yang berjudul “Laporan Observasi Magang 1”.



1.2     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:         
          1.      Bagaimana kondisi lingkungan sekolah SMA Negeri 2 Semarang?

1.3     Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan observasi di SMA Negeri 2 Semarang
1.       Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan sekolah SMK Diponegoro 1.
2.       Memenuhi tugas magang 1

1.4     Manfaat Kegiatan
Setelah melakukan observasi di SMA Negeri 2 Semarang diharapkan kita dapat menjadi pendidik yang bermutu di masa yang akan datang.

1.5     Metode dan Teknik Observasi
Adapun metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut:
1.   Pengamatan Langsung
           Observasi ini dilakukan oleh penulis di SMA Negeri 2 Semarang yang berlokasi di Jalan Sendangguwo Baru
No 1 Kecamatan Pedurungan, Semarang
. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung tentang situasi dan kondisi lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah.
2.   Wawancara
           Wawancara penulis lakukan di tempat yang sama yaitu SMA Negeri 2 Semarang yaitu pada hari Jumat, 7 November 2014 pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB dengan narasumber beberapa siswa kelas 7, 8, dan 9, dan pada hari Jumat, 21 November 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 dengan narasumber beberapa guru maple, beserta pegawai/ karyawan sekolah.




BAB II HASIL OBSERVASI


1.1  Paparan Data
Nama Sekolah                   : SMA Negeri 2 Semarang
Alamat Sekolah                 : Jl. Sendangguwo Baru No 1 Kecamatan Pedurungan, Semarang                    Nomor Telepon: 024 6715994
1.2  Visi Misi dan Tujuan Sekolah
2.2.1 VISI:
Menjadi sekolah bertaraf internasional yang unggul dalam prestasi dan budi pekerti, berwawasan imtaq, iptek, nasionalisme, budaya daerah dan lingkungan.
2.2.2 MISI:
1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME & berbudi pekerti luhur
2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris & bahasa asing     
                 serta menguasai ilmu pengetahuan & teknologi secara profesional
3. Meningkatkan potensi diri untuk meraih prestasi dalam bidang akademis dan   
     
nonakademis secara nasional & internasional melalui pembelajaran berbasis siswa.
4. Menjunjung tinggi nilai budaya daerah &nasionalisme
5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang berstandar internasional serta             
    lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan asri.
6. Meningkatkan kemandirian dan berperan aktif secara  internasional dalam    
    perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosiokultural, dan lingkungan hidup.
7.   Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan dan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu secara sosial ekonomi yang berprestasi.
2.2.3 Tujuan Sekolah
SMA Negeri 2 Semarang didirikan dengan tujuan mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi yang diwujudkan dengan pencapaian nilai UN terbaik di tingkat kota dan Jawa Tengah, mencetak lulusan yang unggul dalam kompetisi  penjaringan Perguruan Tinggi Nasional dan Internasional.
1.3  Praktik Baik yang di Lakukan Sekolah (Best Practice)
Praktik Baik (Best Practices) yang dilakukan SMA N 2 Semarang
·         IHT merupakan kegiatan yang diikuti kepala sekolah dan para guru SMA 2 Semarang untuk membahas Kurikulum 2013 yang menuntut para guru untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berbasis proyek, pemecahan masalah, dan pendekatan ilmiah. Ketiga basis atau dasar tersebut menuntut guru untuk dapat mendorong siswa untuk berani mengungkapkan pemikirannya, bekerja sama dengan orang lain, dan terlibat dalam pemecahan masalah lingkungannya.IHT yang diikuti seluruh guru ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kesiapan dan kemampuan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Kegiatan dibagi dalam dua bagian, sebelum dan sesudah tes Ulangan Akhir Semester. Adapun pembiayaan kegiatan ini bersumber dari Bantuan Sosial Pengimbasan Kurikulum 2013 yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat
·         Ekstrakurikuler antara lain : PMR, SMS ( Smanda Movie Society ), BollaVolly, BuluTangkis, Tari, ECC, Bhs. Perancis, Futsal, Beladiri (Gajah Putih ), Paskibra, Geishoku, Ceer Leader, Pelangi (Pecinta lingkungan ), SWAT, Paduan suara, Theater, KIR, BTA, Tafsir / Kajian Islam, Holistic Healting Training, Kewirausahaan, Taekwondo, Fotografi, PecintaAlam, Basket,Rohis (Rohani Islam)
·         Sarasehan sebulan sekali antara guru dan peserta didik.

1.4  Kurikulum yang diterapkan dan Prinsip-prinsip Pengembangannya
Kurikulum yang diterapkan di sekolah yang kami amati menerapkan 2 kurikulum, yaitu kurikulum KTSP untuk kelas XII dan kurikulum 2013 untuk siswa kelas X dan XI. Di sekolah ini pengembangan kurikulum sangat memperhatikan aspek sikap, spiritual, sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.


1.5  Keadaan Fisik Sekolah
1.      Luas tanah                   : 14.198 m2
2.      Jumlah Ruang Kelas   : 42
3.      Ukuran Ruang Kelas   : 72 m2
4.      Bangunan lain yang ada
a.       Perpustakaan                                 luasnya: 216 m2
b.      Laboratorium biologi                    luasnya:   96 m2
c.       Laboratorium kimia                       luasnya:   96 m2
d.      Laboratorium fisika                       luasnya:   96 m2
e.       Laboratorium komputer                luasnya:   72 m2
f.       Laboratorium bahasa                     luasnya:   72 m2
g.      Ruang guru                                   luasnya: 216 m2
h.      Ruang pimpinan                            luasnya:   72 m2
i.        Tempat beribadah                         luasnya:   64 m2
j.        Tata usaha                                     luasnya:   64 m2
5.      Lapangan Olah Raga (jenis ukuran)
­­­Terdapat 3 jenis lapangan olahraga dengan luas total adalah 648 m2. Adapun jenis lapangannya yaitu lapangan voli, lapangan basket dan lapangan futsal.

1.6  Keadaan Lingkungan Sekolah
1.      Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah :
·         Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah adalah perumahan dan perkantoran. Perumahan tersebut adalah Perumahan Korpri Sendangguwo Baru. Sedangkan salah satu kantornya adalah kantor Midton Aryacom Futures.
2.      Kondisi Lingkungan Sekolah
a)     SMA Negeri 2 Semarang berada di lokasi yang tenang dan aman. Dikatakan demikian karena sekolah ini berada di lokasi yang jauh dari pusat keramaian, seperti pasar atau pusat hiburan. Selain itu, jarak jalan raya utama dengan ruang kelas cukup jauh. Karena itu, siswa terhindar dari polusi suara atau kebisingan saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
b)     Sekolah ini pun jauh dari kawasan industri atau pabrik. Dengan demikian, SMA Negeri 2 Semarang terhindar dari polusi udara, polusi air, limbah beracun, dan potensi bahaya kesehatan lainnya.
c)        Ditinjau dari lokasinya, SMA Negeri 2 Semarang berada di tempat yang strategis. Akses transportasi dapat dicapai dengan mudah karena hanya berjarak 100 meter dari jalan utama kota (Jalan Majapahit). Jalan menuju sekolah relatif lebar sehingga memudahkan penyelamatan dalam keadaan darurat, misalnya jika terjadi kebakaran atau kondisi kedaruratan kesehatan.
d)       Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, telah dilakukan berbagai upaya, antara lain:
1)       Sebagai pembatas lokasi, dibangun pagar tembok yang cukup tinggi.
2)       Ruang-ruang sekolah dilengkapi dengan AC.
3)       Di teras depan kelas dibuatkan tempat duduk, baik yang berupa tembok pembatas maupun bangku.
4)      Halaman dan bagian pinggir lapangan upacara ditanam pohon-pohon peneduh.
5)      Untuk keselamatan bangunan, gedung-gedung sekolah dilengkapi dengan penangkal petir dan APAR.
3.      Lingkungan masyarakat sekolah
( jelaskan lingkungan masyarakat sekolah, yang meliputi antara lain : Kondisi  sosial dan ekonomi masyarakat di lingkungan sekolah,  sosial  dan ekonomi orang tua siswa, jangkauan transportasi yang diperlukan oleh para siswa, dsb)
.
·         Masyarakat di lingkungan sekitar sekolah beragam. Ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan orang tua siswa. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di lingkungan sekolah mayoritas menengah keatas terbukti banyak siswa yang berangkat sekolah menggunakan kendaraan sendiri dan ada juga yang diantar menggunakan mobil pribadinya.
   
4.      Komite Sekolah
Ketua              : DR. Djauhari, SH, M.Hum
Sekertaris        : Ngadino, SH, MH dan Drs. Teguh Wibowo
Bendahara       : Djoko Santoso, SH dan Drs. Sarwono,M.Si
Bidang Perencanaan Kebijaksanaan Pendidikan :
Madiono, S.Sos, MM dan Drs. Teguh Wibowo
Bidang Partisipasi Masyarakat :
Ir. Ahmad Fuad, MBA dan Bambang Kuhantiyo SH, MM
Bidang Evaluasi Pengawas dan Pengembangan Pendidikan :
Sujatmiko SH dan Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc
Bidang Ketenagaan dan Sarana Pendidikan :
Ir. Nugroho Joko P MT dan Drs. Sumarno, M.Pd

2.7. Fasilitas Sekolah
1.    Perpustakaan               :
Jumlah ruang perpustakaan             =        2 ruang perpustakaan
b)      Luas minimum                        =       1,5 x ruang kelas
                                                         =       1,5 x 80 m2
                                                         =       120 m2
            Luas perpustakaan                 =        488 m2



2.    Laboratorium              :
terdapat 6 jenis laboratorium yaitu laboratorium bahasa 1 buah, laboratoium audio visual 1 buah, laboratorium komputer 3 buah, laboratorium fisika 1 buah, laboratorium kimia 1 buah dan laboratorium biologi 1 buah.

3.    Ruang BP                    :
Guna mengefektifkan pembimbingan dan konseling disediakan 3 ruang dengan luas total 160 m2, yang terbagi atas 1 ruang tamu dan administrasi, serta 2 ruang pelayanan  konseling.  Semua ruang dilengkapi dengan peralatan standar yang dibutuhkan, misalnya meja-kursi tamu (1 set) , meja-kursi kerja (7 set), berbagai instrumen konseling, buku-buku sumber,  komputer (3 set), printer komputer (1 set), dan lain-lain.

4.    Ruang Serbaguna        :
ruang serbaguna cukup luas dan bisa menampung cukup banyak siswa.
5.    Ruang Tata Usaha       :
ruang tata usaha terletak bersebelahan dengan ruang kepala sekolah, dan ruangannya bersih,rapi, dan nyaman. 
6.      Ruang UKS :
a.  Jumlah                                      =        1 ruang
b.  Luas ruang konselling              =        80 m2


7.    Toilet :
SMA N 2 Semarang dilengkapi dengan toilet dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Toilet disediakan untuk guru dan siswa yang masing-masing dibedakan untuk laki-laki dan perempuan. Tipa toilet dilengkapi dengan kloset jongkok, bak air, gantungan baju, dan pengharum ruang. Untuk kebersihan toilet ditunjuk petugas khusus dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga (cleaning service). Petugas membersihkan toilet minimal tiga kali sehari
8.    Lain-lain                      :
adapun ruang selain yang disebutkan diatas adalah aula, ruang kepala sekolah, ruang sidang, ruang uks, toilet, kantin dan lain sebagainya.

2.8  Guru dan Karyawan
Jumlah Guru dan karyawan          : 94 orang
Jumlah Kelas                                 : 42 ruang
Jumlah Siswa per kelas                 : 34-35 siswa
Jumlah siswa seluruhnya               : 1436 siswa

2.9  Kesiswaan
1.      Kriteria penerimaan siswa baru
·         Sesuai dengan aturan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kota Semarang
2.      Kegiatan pengembangan siswa / kegiatan ekstrakurikuler
·         Kegiatan ekstra kurikuler cukup lengkap yaitu 32 jenis. Diantaranya PMR, SMS ( Smanda Movie Society ), BollaVolly, BuluTangkis, Tari, ECC, Bhs. Perancis, Futsal, Beladiri ( Gajah Putih), Paskibra, Geishoku, Ceer Leader, Pelangi (Pecinta lingkungan ), SWAT, Paduan suara, Theater, KIR, BTA, Tafsir / Kajian Islam, Holistic Healting Training, Kewirausahaan, Taekwondo, Fotografi, PecintaAlam, Basket, Rohis (Rohani Islam)



3.      Kegiatan Pramuka, Karya Ilmiah Siswa, dll
Semua kegiatan ekstra kurikuler berjalan sesuai prosedur dan peraturan yang ada di sekolah. Khusus untuk kegiatan Pramuka yang diadakan setiap hari jumat sore jam 3 dan wajib diikuti oleh peserta didik kelas X.

3.0  Karakteristik Peserta Didik
1.      Aspek Fisik
Dalam perkembangan fisik, pada usia 15-18 tahun pertumbuhan remaja cenderung cepat. Perkembangan fisik remaja jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki, serta otot tubuh berkembang pesat.
Dari segi penampilan saat berada di lingkungan kelas, peserta didik pada umumnya sudah memakai seragam yang sesuai dengan tata tertib sekolah, yakni Senin sampai Selasa memakai seragam OSIS (putih - abu-abu), sedangkan hari Rabu memakai batik Semarang, rok putih, pada hari Kamis sama dengan hari Rabu yakni memakai seragam OSIS (putih – abu-abu), hari Jum’at memakai seragam pramuka, dan hari Sabtu memakai batik Institusi siswa (SMA Negeri 2 Semarang) dengan memakai sepatu warna hitam setiap hari Senin hingga Jumat dengan kaos kaki berwarna putih, sedangkan hari Sabtu memakai sepatu bebas namun dengan kaos kaki yang berwarna hitam, untuk siswa yang mengikuti pelajaran Olahraga dianjurkan untuk membawa 2 macam sepatu, yakni sepatu olahraga dan sepatu hitam.
2.      Aspek Intelektual
Pada aspek ini para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks maupun abstrak. Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi tersebut serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Kemampuan berfikir formal operasionalnya mulai berkembang, dapat berfikir logis dalam berbagai gagasan, proses berfikir mulai formal dan mulai muncul ide-ide walaupun terbatas. Bahasa sendirinya mulai berkembang dan mulai tertarik untuk belajar bahasa asing, sedikit demi sedikit anak mulai menggunakan bahasa asing dan mampu mengaplikasikannya.
Dalam aspek intelektual ini dapat dibuktikan siswa melalui beberapa prestasi yang pernah diraih, baik prestasi akademik maupun prestasi non-akademik. Untuk prestasi akademik yang pernah diraih peserta didik diantaranya 
3.      Aspek  Sosial-emosional
Memiliki keterampilan sosial untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi dimana peserta didik sudah mampu bagaimana cara berkomunikasi kepada orang yang lebih tua, sebaya, maupun yang lebih muda dari mereka, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima feedback, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku. Mulai suka bekerja sama dan melibatkan dirinya dalam masyarakat, kemampuan memahami orang lain sudah mulai berkembang, sifat egoisnya mulai hilang dan timbul gerakan mandiri, mulai berkembang ke arah remaja yang ditandai dengan adanya minat peerta didik.
Emosi pada remaja masih labil, karena erat hubungannya dengan hormon. Mereka belum bisa mengontrol emosi dengan baik. Dalam satu waktu mereka akan kelihatan sangat senang sekali tetapi mereka tiba-tiba bisa langsung menjadi sedih atau marah. Contohnya pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang tersinggung perasaannya. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka sendiri daripada pikiran yang realitas saat melakukan sesuatu, mereka hanya menuruti ego dalam diri tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.
4.      Aspek Moral
Pada umunya siswa sudah memiliki sopan santun, dan cara yang baik dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih dewasa. Namun ada pula peserta didik yang memiliki caranya sendiri dalam berkomunikasi sehingga jika dinilai dari segi pandang orang yang lebih dewasa akan terlihat sedikit tidak sopan.
Hubungan guru antar siswa sudah harmonis, begitupula antar siswa tidak ada perkelahian. Setiap pagi siswa yg datang wajib berjabat tangan dengan guru dan bagi siswa yang tidak memakai seragam yang sesuai tata tertib akan dicatat oleh petugas kesiswaan dan akan diberi sanksi dari pihak sekolah jika melanggar tata tertib sekolah lebih dari 1000 point akan dikeluarkan
5.      Aspek Spiritual
Kegiatan spiritual peserta didik tergantung pada masing-masing individu. Sebagian dari mereka ada yang mengikuti kegiatan rohis sebagai tambahan ektrakurikuler mereka, alas an mereka mengikuti ekstra tersebut ialah untuk menambah teman, dan mempertebal iman supaya tidak terjerumus ke hal-hal negatif. Pada hari Jum’at, sholat Jum’at akan diwajibkan jika pada Guru agama tertentu.
6.      Latar belakang sosial-budaya
Mayoritas latar belakang keluarga peserta didik adalah pegawai negeri, tetapi ada juga yang berasal dari luar Jawa misalnya dari Papua. Mereka yang berasal dari luar Jawa biasanya karena program pemerintah untuk pemerataan, hal ini bisa dicermati berbeda dengan program bertukaran pelajar

3.1  Tata Tertib
1.      Untuk Siswa
(Dilampirkan)
2.      Untuk Guru:
Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien ;
Tugas dan tanggung jawab guru meliputi:
A.    Membuat perangkat program pengajaran:
- AMP;
- Program tahunan
- Program satuan pelajaran
- Program rencana pengajaran
- Program mingguan guru
- LKS
B.     Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
C.     Melaksanakan kegiatan penialan proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir
D.    Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
E.     Menysusun dan melaksanakan program perbaikan dan penganyaan
F.      Mengisi daftar nilai siswa
G.    Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar
H.    Membuat alat pelajaran atau alat peraga
I.       Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
J.       Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
K.    Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
L.     Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya
M.   Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
N.    Menyisih dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran
O.    Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum
P.      Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya
Guru Bimbingan dan Konseling
Bimbingan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut
1.             Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2.             Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
3.             Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
4.             Memberikan saran dan pertimbangan kepada lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
5.             Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
6.             Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling
7.             Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
8.             Menyususn dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
9.             Menyusun laporan pelaksanaa bimbingan dan konseling
Kesiswaan
1.             Mengatur prgram dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2.             Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan)
3.             Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, palang merah remaja (PMR), kelompok ilmiah remaja (KIR), usaha kesehatan sekolah (UKS), patroli keamanan sekolah (PKS), paskibra
4.             Mengatur program pesantren kilat
5.             Menyusun dan mengatur pemilihan teladan sekolah
6.             Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi
7.             Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
Wali Kelas
Wali kelas mebantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut
1.             Pengelolaan kelas
2.             Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi:
- Denah tempat duduk siswa
- Papan absensi siswa
- Daftar piket kelas
- Buku absensi siswa
- Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas
- Tatat tertib siswa
3.       Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa
4.       Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger)
5.       Pembuatan catatan khusus tentang siswa
6.       Pencatatan mutasi siswa
7.       Pengisian buku laporan penilaian  hasil belajar
8.       Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar




3.  Untuk Karyawan :
Bidang kemanan (Penjaga sekolah/ Satpam)
1.      Mengisi buku catatan kehadiran
2.      Mengantar/memberi petunjuk tamu sekolah
3.      Mengamankan pelaksanaan upacara, PBM, EBTA/EBTANAS, Rapat
4.      Menjaga kebersihan pos jaga
5.      Menjaga ketenangan dan keamanan kampus sekolah siang/malam
6.      Merawat peralatan jaga malam
7.      Melaporkan kejadian secepatnya, bila ada
Bidang Pertamanan dan Kebun (Tukang Kebun)
1.      Mengusulkan keperluan alat perkebunan
2.      Merencanakan distribusi, jenis dan pemilah tanaman
3.      Memotong rumput
4.      Meniyangi rumput liar
5.      Memelihara dan memangkas tanaman
6.      Memupuk tanaman
7.      Memberantas hama dan penyakit tanaman
8.      Menjaga kebersihan dan keindahan tanaman serta kerindangan
9.      Merawat tanaman dan infrastrukturnya (Pagar, Saluran air)
10.  Merawat dan memperbaiki peralatan kebun
11.  Membuang sampah kebun dan lingkungan sekolah ke tempat sampah
Pustakawan Sekolah
Pustakawan sekloah membantu membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
1.        Perencanaan pengadaan buku/ bahan pustaka/ media elektronika
2.             Pengurusan pelayanan perpustakaan
3.             Perencanaan pengembangan perpustakaan
4.             Pemeliharaan dan perbaikan buku/ bahan pustaka/ media elektronika
5.             Inventaris dan pengadministrasian buku/ bahan pustaka/ meida elenkronika
6.             Penyimpanan buku perpustakaan/ media elektronika
7.             Menyusun tata tertib perpustakaan
8.             Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
Laboran
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut
1.    Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorim
2.    Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3.    Mengatur penyimpanan dan dafter alat-alat laboratorim
4.    Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium
5.    Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
6.    Menyusum laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium
Kepala Tata Usaha
Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada sekolah dalam kegiatan sebagai berikut
1.    Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
2.    Pengelolaan keuangan sekolah
3.    Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
4.    Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
5.    Penyusunan dan penyajian/statistik sekolah
6.    Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
7.    Mengkoordinasi pelaksanaan 7K
8.    Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala
Kurikulum
1.      Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2.      Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3.      Mengatur penyusunan program pengajaran, program satuan pelajaran, dan persiapan mengajar, penjabaran, dan penyesuaian kurikulum
4.      Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstea kurikuler
5.      Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB
6.      Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran
7.      Mengatur pemanfaatan lingkungan perbaikan dan pengajaran
8.      Mengatur pengembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran
9.      Mengatur mutasi siswa
10.  Melakukan supervisi administrasi dan akademis
11.  Menyusun laporan



















BAB III
PENUTUP

1.1  Kesan
1.1.1        Keunggulan
     Kesan umum yang kami dapat selama magang 1 ini bahwa guru dan peserta didik maupun karyawan tata usaha SMA N 2 Semarang sangat baik, open mainded dan easy going cara berkomunikasi dengan kami.
1.1.2        Kendala
 kendala yang kami dapatkan para guru maupun tata usaha terkadang sulit untuk ditemui karna biasanya mereka mempunyai kesibukan masing-masing,seperti terkadang mereka ada yang dapat tugas ke luar kota.
1.2  Saran
Berikut ini saran yang disampaikan penulis untuk SMA Negeri 2 Semarang pada khususnya adalah:
1.       Lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana sekolah agar lebih menunjang kegiatan  
belajar mengajar
2.     Meningkatkan pelayanan yang baik terhadap publik.
3.     Meningkatkan hubungan kerjasama antar pihak sekolah.