Thursday 30 October 2014

Menjelang BBM Naik

   Kali ini saya mencoba untuk beropini lewat blog. Dan kali ini Indonesia dihadapkan dengan banyak perbedaan. Saya mecoba beropini sesuai dengan kacamata yang saya lihat. Akhir-akhir ini di Indonesia banyak orang yang mengeluhkan tentang akan naiknya BBM. Banyak yang mengeluhkan "kenapa BBM harus naik sih? Jadi semua kebutuhan kan jadi naik" keluh banyak orang yang saya dengar salah satunya ada sebagian teman saya sendiri.
    Mungkin benar juga apa yang dikeluhkan kebanyakan orang tentang kenaikan BBM ini. Kenaikan BBM ini pasti akan berimbas ke hal yang lain pula. Kebutuhan pokok akan naik,semua harga barang pasar naik, dan pasti banyak pekerja yang mencoba untuk mencari cara agar kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan cara mungkin demo atau mogok kerja. Mungkin itulah salah satu yang ditakutkan kebanyakan orang yaitu kebanyakan orang takut apabila BBM naik kebutuhan hidupnya tidak tercukupi. Yang sangat disayangkan ada sebagian orang berpendapat BBM naik karna gara-gara president ini atau president itu alasan yang klise dan menurut saya kurang masuk akal kalau hanya karna kita tidak menyetujui kebijakan presiden yang dalam tanda kutip kita tidak suka kebijakan presiden yang diambil bukan karna objeknya yang dilihat tapi karna subjeknya. 
    Kalau kita tidak suka karna kebijakan subjeknya mari diflashback ke tahun tahun sebelumnya. Bukankah setiap tahunnya kenaikan BBM itu selalu terjadi? dan kalau ada kebijakan kenaikan BBM demo dimana-mana. Ada yang menolak dan ada juga yang pasif dengan langkah yang diambil pemerintah. Dan bukankah tahun sebelumnya BBM dari harga 4000an/liter dan sampai sekarang baru mencapai 6500/liter. Jadi memang setiap tahunnya BBM naik. BBM naik bukan karna keinginan presiden itu yang perlu kita garis bawahi. BBM naik karna negara mempunyai APBN yang kadang tidak stabil. Baca disini : http://www.pertamina.com/news-room/siaran-pers/pertamina-atur-kuota-apbn-p,-agar-solar-dan-premium-cukup-sampai-akhir-tahun/ 
   Kalau menurut saya BBM naik itu biasa setiap tahunnya. Karna tiap akhir tahun pasti kenaikan BBM akan terjadi. Karna anggaran pemerintah tidak mencukupi untuk mensubsidi. Lihat anggaran keuangan pemerintah disini :http://www.anggaran.depkeu.go.id/web-content-list.asp?ContentId=403.
"Jika harga BBM tidak naik dampaknya terhadap APBNP akan semakin berat dan pemerintah harus mencari solusi alternative untuk menahan beban deficit dan APBN akan tidak sehat karena sebagian besar anggaran habis untuk subsidi. Sebaliknya, jika harga BBM naik, beban APBNP akan berkurang namun dampaknya akan cukup luas. Hal inilah yang sedang dikaji oleh Pemerintah mengenai dampak sosial, politik dan ekonomi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi sambil melihat perkembangan realisasi lifting dan harga jual minyak mentah Indonesia serta volume konsumsi BBM". -sumber anggaran depkeu.
    Kenaikan BBM bukan serta merta adalah keinginan presiden atau pemerintah, tetapi karna kebutuhan negara. Saya juga salah satu sebagian yang tidak menyetujui kenaikan BBM, tetapi jika suatu negara mengalami deficit maka pemerintah bisa saja mencari solusi dengan mencari pinjaman ke negara lain. Sama halnya dengan kita,jika uang kita tidak mencukupi untuk memenuhi sesuatu pasti akan mencari alternatif dengan meminjam ke teman bahkan sampai ke bank, dan kalau tidak bisa melunasi sampai batas yang ditentukan pasti akan ada sanksi sesuai kesepakatan sebelumnya. Jadi kenaikan BBM adalah salah satu langkah terbaik untuk menghindari deficit negara.
    
    

Wednesday 8 October 2014

Renkarnasi Blog

Salam :)

    Okey.. Siang kali ini gue cuma ingin nge-post sesuatu hal yang mungkin ga (penting) banget. Tapi memang dari jaman orba postingan gue agak sedikit alay, karna masih terbawa sifat anak bangku putih dan abu-abu. Kali ini mungkin blog akan sedikit memberikan manfaat dan akan menampilkan sedikit tentang kehidupan pendidikan yang dilihat dari kacamata gue.
  Let's follow me..