Wednesday, 7 June 2017

Etika masuk toilet, Kamar kecil, Kamar Mandi (Bidayatul Hidayah Karya Imam Al-Ghazali)



Kali ini kultum dilaksanakan pada pagi hari masuk puasa yang ke-12 membahas tentang "Etika masuk toilet, Kamar kecil, Kamar Mandi" (Bidayatul Hidayah Karya Imam Al-Ghazali)

Jika kita ingin masuk ke Toilet (baik untuk BAB atau keperluan lainnya), maka dahulukanlah kaki yang kiri dan ketika keluar darinya, dahulukanlah kaki yang kanan (begitu pula ketika masuk pada tempat-tempat yang kotor, dahulukanlah kaki yang kiri dan keluar dengan kaki yang kanan terlebih dahulu).

Ketika masuk toilet/kamar mandi tidak diperkenankan membawa benda yang bertulisan lafal Allah dan Rasulnya, tidak diperkenankan juga saat masuk tolilet dalam keadaan kepala terbuka/Tanpa tutup(untuk menghindari gangguan jin) dan tidak memakai alas kaki (untuk menghindari najis).

Ketika hendak masuk Toilet dianjurkan membaca doa: 

*باسم الله، أعوذ بالله من الرجس النجس، الخبيث المخبث، الشيطان الرجيم.*

*Bismillaahi, a'uudzubillahi minar-rijsin-najsi , al-khobiitsil mukhbitsi, as-syaitoonir rojiim*

Artinya:
"Dengan meyebut nama Allah  aku berlindung kepada Allah  dari kotoran yg najis, yg buruk dan memburukkan yaitu syaiton yg terkutuk".

Doa keluar toilet:

*غفرانك، الحمدلله الذي أذهب عني ما يؤذيني وأبقى في ما ينفعني*

*Ghufraanaka, Alhamdulillahilladzii adzhaba annii maa yu’dziinii wa abqaa fii maa yanfa’uni*

Artinya:
"Kami memohon ampunanmu, segala puji bagi Allah  dzat yg telah menghilangkan sesuatu yg menyakitkan dariku, dan menyisakan sesuatu yg memberikan manfaat padaku".

Anjuran di atas sering kita lalaikan, lupakan, seolah-olah anjuran tersebut merupakan amalan yang kecil dan biasa-biasa saja, namun betapa agungnya ketika anjuran itu di laksanakan dengan maksud meneladani Nabi Muhammad SAW.

Waliyyullah imam Al-Ghazali mengajak kita semua untuk meneladani Rasulullah SAW. disetiap gerak-gerik atau aktifitas kita setiap hari mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, Hal itu agar aktifitas kita setiap detik bernilai ibadah dan sesuai dengan jalan orang-orang yang diridoi Allah (para nabi, sahabat, tabiin dan para ulama), sehingga kita benar-benar menjadi orang yang cintai Allah dan rasul-nya serta mendapatkan ampunan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah: 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

*Mudah2an kita semua dapat meneladani Rasulullah SAW. (Mulai dari perkataan, sikap, tindakan dan sebagainha) dan dikumpulkan bersama beliau kelak Di Surga*

Wallahualam bisshowab.

Ustd. Marzuqi (Nunukan-Kaltar)

0 comments:

Post a Comment