Thursday 17 November 2016

Iri Itu Boleh, Asal Pada Tempatnya

Iri itu boleh kok..😃😃

Tulisan singkat ini, mungkin bukanlah suatu hal baru yang anda baca.
Bahkan, mungkin sudah berkali-kali anda membaca tulisan seperti ini. Tapi, ingatlah!! Mengapa Allah menciptakan Nabi Khidlir?? Ya, karena untuk mengingatkan Nabi Musa. Seorang Nabi saja, harus diingatkan, apalagi kita??
Kemudian, lihatlah didalam surat Al-Ashr yang menggunakan kalimat Tawaashou, saling berwasiat atau memberi nasihat. Jadi, saling mengingatkan merupakan Perintah Al-Qur'an.

Terkadang, saat kita melihat, bersua, berjumpa atau menemui seseorang yang diberi nikmat besar, baik berupa harta, Ilmu, prestasi dan lain sebagainya. Kita merasakan hal yang saya kira merupakan naluri bagi setiap manusia yaitu iri.😁😁

Ini wajar, tapi ingat. Kalau tidak diatur akan berbahaya. Sebagaimana cinta itu wajar, tapi kalau tidak diatur akan sangat berbahaya.😆😆

Pernahkah kita berdoa," Ya Allah, berkahilah rizkinya, ilmunya. dan berilah aku seperti apa yang Engkau berikan kepadanya atau bahkan lebih baik dari apa yang Engkau berikan kepadanya."

Apakah doa ini salah?? Apakah hal ini dilarang???
Tidak, sama sekali tidak..✌✌

Yang menjadi masalah dalam iri adalah Anda menginginkan dan menghendaki atas berkurangnya dan hilangnya nikmat tersebut dari teman Anda.

Intinya, irilah untuk menjadi lebih baik, lebih bermanfaat bagi umat. Minimal bagi orang disekitar kita. Jadilah orang kaya yang suka berderma atau jadilah seorang pandai yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya kepada umat dengan ikhlas.

Dan semoga ini, senantiasa kita semogakan dalam doa kita. Semoga...amiiiin
Misbakhul Ula

Editor by Rofiyani