Saturday, 10 December 2016

Ujian Dan Kekecewaan Adalah Bukti Allah Merindukan Kita

Hidup itu perputaran dari satu poros ke poros lainnya, tidak bersifat mendiam tapi bersifat perpindahan, artinya hidup itu perubahan kadang dalam keadaan bahagia tapi kadang dalam posisi yang sebaliknya.

Kucoba melepaskan diri dari kesedihan yang mengurungku, dan juga kekhawatiran yang tidak biasa ini. Akupun terdiam, memejamkan mata, aku coba bertanya pada Allah, aku minta jawaban atas kesedihan dan kekhawatiran ini.
Dulu aku pernah belajar bagaimana mengaktifkan hati hingga bisa 'mendengar' jawaban Allah di kedalaman hati kita.  Aku coba menonaktifkan pikiran dan logika, kusiapkan hati untuk bisa 'mendengar' jawaban yang aku dambakan.
Lama kucoba, kukira aku akan gagal. Tapi di penghujung diamku, aku merasakan sebuah jawaban, sejuk membelai hatiku.
Jawaban itu adalah.... Allah merindukan aku bersimpuh dihadhiratNya dalam sholat malam dan dzikir-dzikirku.......
Oh, aku belakangan ini sering bepergian hingga terlalu capek untuk bangun malam.  Ampuni aku ya Allah...

Beginikah cara Allah merindukan hambaNya? diberinya sedikit ujian dan kekhawatiran, agar hambaNya kembali padaNya.

Banyak manusia terpaku pada persoalan yang menimpa hidupnya, banyak yang ingin keluar dari kesedihan dan kesulitan yang menimpanya, dengan berbagai upaya mereka berusaha mengatasinya.  Tapi sedikit orang yang ingin tahu dan menyadari, apa fungsi dari peristiwa dan kesulitan yang menimpanya?


Tahukah anda? Bahwa saat Allah merindukan hambanya, Dia akan mengirimkan sebuah hadiah spesial untuk hamba tersebut. Dan hadiah tersebut dinamakan “UJIAN”. Hal ini dijelaskan dalam hadist qudsi yang menyebutkan bahwa Allah memerintah malaikat Jibril untuk datang kepada hamba yang Dia rindukan untuk menimpakan berbagai ujian hidup karena Allah merindukan rintihan hamba tersebut.
Abu said dan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa segala bentuk penderitaan, kegundahan, kesedihan, kerisauan yang orang muslim alami merupakan wujud dari penebusan dosa yang ia lakukan. Jadi, semakin banyak ujian yang kita alami, semakin rindu Allah kepada kita. Mendekatlah Padanya dan Pujilah namaNya.

Kita seringkali terbuai akan gemerlap dunia. Kita lalai dengan semua kewajiban kepada Allah. Karena itulah, Allah mengingatkan kita. Dia berikan rasa kecewa kepada kita akan suatu hal agar kita kembali memintanya untuk melepaskan kekecewaan itu. Kemudian, Allah mengabulkan permintaan kita dengan mengganti kekecewaan kita dengan hal yang lebih indah.
Insyaallah.

0 comments:

Post a Comment