Monday 5 June 2017

Ketaatan Kepada Allah



Untuk kultum Puasa ke-9 (setelah subuh) membahas tentang *Ketaatan kepada Allah*

Dalam kitab Bidyatul Hidayah di jelasakan bahwa perintah-perintah Allah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Fardhu dan Sunnah.

 Fardhu adalah sebagai Pokok atau Modal perniagaan yang dilaksanakan untuk memperoleh keselamatan. Sedangkan Sunnah adalah adalah keuntungan atau laba yang dilaksanakan untuk mendapatkan peningkatan darajat-darajat.

Perintah yang Fardhu adalah mencakup fardhu 'Ain (perintah Allah yang diwajibkan bagi setiap individu), sperti sholat, Zakat Fitrah, Zakat Mal bagi yang mampu, puasa Ramadhan dan haji bagi yang mampu. Sedangkan Fardhu Kifayah (Perintah Allah yang apabila dilaksanakan oleh sebagian orang, maka sebagian yang lain sudah gugur kewajibannya) sperti Melaksanakan sholat janazah.

Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsinya:

*قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: مَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ الْمُتَقَرِّبُوْنَ بِمِثْلِ أَدَاءِ مَا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِمْ، وَلاَ يَزَالُ الْعَبْدُ يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ، وَلِسَانِهِ الَّذِيْ يَنْطِقُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا*.

Rasullullah SAW bersabda: “Allah SWT telah berfiman: Tidak ada suatu amal yang lebih cepat mendekatkan hamba-Ku kepada-Ku selain amal wajib yang telah Aku wajibkan atas mereka. Dan jika hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal sunnah (setelah ia melakukan segala yang fardhu), maka Aku akan mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku-lah pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku-lah penglihatannya yang dengannya ia melihat, Aku-lah lidahnya yang dengannya ia berbicara, dan Aku-lah tangannya yang dengannya ia menyentuh, dan Aku-lah kakinya yang dengannya ia melangkah"._  Dalam artian bahwa org tersebut akan dijaga oleh Allah dalam setiap langkah, ucapan, dan tindakannya. 

Dalam kitab tersebut dijelaskan, sekali-kali kita tidak akan mampu melaksanakan segala perintah-perintah Allah SWT. kecuali setelah kita mampu menjaga hati dan seluruh anggota badan dari kelalaian terhadap Allah, pada setiap detik waktu yang bergulir dan setiap tarikan dan hembusan nafas, mulai dari pagi hingga sore hari. 

Marilah kita sama-sama Muhasabah (introspeksi diri) agar dapat memperbaiki kekhilafan-kekhilafan yang lalu, dan tetap semangat dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan dan mengharap rida Allah SWT.
Dalam _Syarh Bidyatul Hidayah_ disebutkan, barang siapa yang mengamalkn dzikir dibawah ini dg Istiqomah, maka Allah akan menjaga/melindungi orang tersebut:

الله شاهدي، الله حاضري، الله مطلع علي.

*Allaahu Syaahidii, Allaahu Haadhirii, Allaahu Muth-Thli'un 'Alayya.*

Oleh : ust. Marzuqi
Ponpes Mutiara Bangsa
Nunukan Kaltara

0 comments:

Post a Comment